Cikarang – Agama adalah nasihat. Begitulah yang disabdakan oleh Rosulullahu shalallahu ‘alaihi wasallam. Sebagai umat yang beragama sudah selayaknya kita saling memberikan nasihat untuk bisa memperbaiki diri.
Berkaitan dengan nasihat ini, Ponpes Ibnu Abbas Cikarang kembali bersinergi dengan Polres Metro Bekasi dalam membina, membimbing dan mengarahkan para tahanan untuk bisa menjadi pribadi yang lebih baik. Kerja sama ini terwujud di dalam kegiatan tausyiah pekanan bagi para tahanan Polres Metro Bekasi.
Pada pertemuan ketiga ini, tausyiah disampaikan oleh Sugeng Hariyanto selaku Sekjen Yayasan Ash Shiroth Al Mustaqiem, lembaga yang menaungi Ponpes Ibnu Abbas Cikarang. Rabu (26/5).
Materi tausyiah yang disampaikan pada pertemuan ini, masih saling berkaitan dengan pembahasan di pertemuan sebelumnya.
Di mana tentunya pada setiap pertemuan saling menguatkan satu dengan yang lainnya. Hal ini agar materi pembahasan yang sudah tersampaikan, bisa dipahami dengan baik oleh para tahanan.
Sebelumnya pada pertemuan tausyiah pekan lalu, yang disampaikan oleh Pak Iwan selaku Direktur Pendidikan Ponpes Ibnu Abbas Cikarang, yaitu membahas tentang pintu taubat sebagai kunci untuk menjadi lebih baik.
Di mana pada inti tausyiahnya, Pak Iwan menyampaikan syarat-syarat taubat, sabar dalam menerima takdir dan sikap tanggung jawab terhadap apa yang sudah dilakukan.
Sejalan dengan Pak Iwan, tausyiah yang disampaikan oleh Pak Sugeng memberikan rincian yang sederhana mengenai tiga hal yang perlu diperhatikan oleh seseorang dalam upayanya mendekatkan diri kepada Allah.
“Dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah, kita jangan sampai melupakan dan meninggalkan tiga hal,” ujar Pak Sugeng di awal tausyiahnya, Lapas Polres Metro Bekasi, Rabu (26/8).
“Di antara tiga hal tersebut ialah, yang pertama jangan sekali-kali kita meninggalkan shalat,” tambahnya.
Shalat merupakan salah satu rukun Islam dan tiang agama. Semakin kokoh kita mendirikan shalat, semakin kokohlah agama kita.
Selain itu, Pak Sugeng juga menyampaikan bahwa shalat merupakan amalan yang akan pertama dihisab oleh Allah, dan dapat mempengaruhi amalan-amalan lainnya.
“Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda bahwa, amalan yang akan pertama kali dihisab oleh Allah pada hari kiamat dari seorang hamba adalah shalat, jika shalatnya baik maka baiklah amalan yang lainnya, akan tetapi jika shalatnya buruk maka buruklah amalan yang lainnya,” ujar Pak Sugeng.
Dalam perkara shalat ini, pak Sugeng menekankan bahwa di dalam kondisi apapun janganlah sampai kita meninggalkan shalat. Karena dengan shalat, perbuatan yang tercela bisa dicegah.
Melanjutkan pembahasaannya, hal lain yang perlu diperhatikan dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah ialah dengan memperbanyak membaca Al Qur’an.
Membaca Al Quran akan mampu mendekatkan diri kita kepada Allah, dan dengan hal itu pula kita akan mendapatkan pahala yang banyak di sisi Allah.
“Barangsiapa yang membaca satu huruf Al Quran, maka Allah akan memberikannya satu kebaikan, dan satu kebaikan akan dilipatgandakan menjadi sepuluh kebaikan,” ujar Pak Sugeng dengan menyampaikan hadits tentang keutamaan membaca Al Qur’an.
Pada kesempatan ini, pak Sugeng juga bertanya kepada para tahanan, apakah hari ini mereka ada yang sudah membaca Al Qur’an.
“Apakah hari ini ada yang sudah membaca Al Qur’an?” Tanya pak Sugeng.
Pertanyaan itu dijawab mantap oleh para tahanan, yang menyebutkan bahwa mereka sudah membaca Al Quran. Jawaban itu bukanlah jawaban iseng semata, sebab di dalam tahanan terlihat memang ada Al Qur’an yang disimpan di sela-sela jeruji kamar mereka.
Guna memberikan semangat yang lebih kepada para tahanan, pak Sugeng juga menyebutkan bahwa Al Quran merupakan obat hati yang dapat menyembuhkan kegelisahan dan kegalauan seseorang. Sehingga tatkala mereka membacanya maka hati pun akan menjadi tenang.
“Allah juga menyifati Al Quran dengan kata Asy Syifa, yang artinya dengan membaca Al Quran akan mengobati hati kita,” imbuhnya.
Perihal berikutnya, pada poin ke tiga yaitu tentang mengingat Allah atau berdzikir.
“Berdzikir sama halnya dengan membaca Al Qur’an, tidak membutuhkan tenaga yang banyak dan dana yang besar,” ujar pak Sugeng.
Rosulullahu shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
??????????? ???????????? ????? ?????????? ? ???????????? ??? ??????????? ? ???????????? ????? ??????????? ????????? ??????? ???????????? ? ????????? ??????? ??????????“Dua kalimat yang ringan di lisan, namun berat ditimbangan, dan disukai Ar Rahman yaitu “Subhanallah wa bihamdih, subhanallahil ‘azhim” (Maha Suci Allah dan segala puji bagi-Nya. Maha Suci Allah Yang Maha Agung.” (HR. Bukhari no. 6682 dan Muslim no. 2694)
“Mengucapkan itu (Subhanallah wa bi hamdih, subhanallahil ‘azhim), akan memperberat timbangan amal kita di hari kiamat, dari pada kita diam tidak melakukan apapun,” pungkasnya.
Menutup tausyiahnya, pak Sugeng tidak lupa mendoakan kebaikan kepada para tahanan Polres Metro Bekasi.
Terakhir,
Selain itu sebelum beranjak, Ponpes Ibnu Abbas dengan Polres Metro Bekasi membagikan peci kepada tahanan. Hal ini diharapkan bisa menambah rasa semangat dari para tahanan untuk senantiasa beribadah kepada Allah Shubhanahu wa Ta’ala.
(Yz/As)